Masalah utama sebuah keluarga yang selalu ada biasanya seputar keuangan. Bisa karena kekurangan uang, kelebihan uang atau karena bingung bagaimana mengatur uang yang penghasilannya pas-pasan sedangkan kebutuhan akan selalu melebihi pemasukkan.
Namun muara dari itu semua kata kuncinya adalah bagaimana mengatur keuangan keluarga atau pribadi dengan cerdas, cermat dan sebaik-baiknya. Karena masalah mengatur keuangan tidak memandang Anda orang miskin, menengah atau kaya. Karena siapa pun bisa mengatur keuangan keluarganya, maka bisa dikatakan 50% mereka sudah sukses dan berhasil dalam hal finansialnya.
Untuk it u pada tulisan kali ini kami akan membagi salah satu kiat yang diambil dari salah satu endorser MyFamily Accounting yaitu bapak Ahmad Gozali. Adapun beliau memberikan sebuah kiat dan tips rahasia bagaimana agar sebuah keluarga sukses dalam mengatur keuangan keluarganya. Adapun rahasia sukses tersebut adalah dengan melakukan langkah-langkah berikut ini secara urut dan disiplin, yaitu:
Setiap kali menerima gaji maka langkah awal yang terpenting yang harus Anda lakukan pertama kali adalah dengan membayar cicilan hutang terlebih dahulu. Mengapa? Karena hutang adalah kewajiban terpenting yang wajib Anda penuhi kepada pihak lain apakah dari bank dan institusi finansial lainnya. Karena kedisiplinan Anda dalam membayar cicilan merupakan cerminan rapor dan nama baik Anda di mata mereka. Sekali saja Anda telat/mangkir membayar maka nama Anda akan masuk dalamblakck list yang patut diwaspadai nantinya. Sehingga menjaga nama baik sebagai seorang debitor sangat penting di sini, karena akan bermanfaat nantinya di masa yang akan datang. Selain itu pula dengan memprioritaskan membayar cicilan ini, berarti kita sudah menghargai para kreditor kita yang sudah berbaik hati meminjamkan uang kepada kita.
Setelah membayar cicilan hutang, selanjutnya yang Anda lakukan adalah berzakat atau memberikan sumbangan keagamaan. Loh kok begitu? Ya inilah salah satu bukti rasa syukur kita kepada Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia rezeki kepada kita semua, sehingga kita bisa melakukan aktivitas ekonomi keseharian dengan lancar tanpa kekurangan. Dengan mengalokasikan dana khusus untuk berzakat ini maka sudah barang tentu Allah SWT akan semakin menambah karunia dan rezeki yang berlimpah kepada kita. Apakah kita mau semakin disayang oleh Sang Maha Pencipta dan Pemberi Rezeki kita? Maka berzakatlah.
Jumat, 16 Desember 2011
Mengkontrol Keuangan Pribadi dengan Pemrioritasan Kebutuhan
EUFORIA SEA GAMES XXVI INDONESIA
Euforia SEA GAMES XXVI di Jakarta dan Palembang sangat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Maklum saja, acara yang diselenggarakan 2 tahunan ini merupakan ajang bergengsi di kawasan Asia Tenggara. Setelah beberapa kali penyelenggaraan, baru kali ini lagi Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah ajang bergensi ini. Demi meningkatkan fasilitas dan kenyamanan, Pemerintah menyelenggarakan acara ini di 2 tempat yaitu Jakarta dan Palembang. Hal tersebut bertujuan sangat baik karena akan meningkatkan pariwisata di daerah Palembang. Walaupun masih banyak pula pertandingan yang diadakan di Jakarta, salah satunya sepak bola. Sepak bola merupakan olah raga yang banyak diminati dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Terutama bila tim kesayangan mereka, yang pastinya Indonesia, berlaga. Mereka tidak akan melewatkan kesempatan untuk menyaksikan tim-tim kesayangan mereka berlaga. Hal itulah yang membuat saya dan keluarga “ikut-ikutan” menyaksikan pertandingan sepak bola. Di samping anak-anak yang memang menyukai bola, hal ini dapat pula menjadi salah satu hiburan bagi keluarga. Kesempatan yang belum tentu ada setiap tahun dapat kita manfaatkan untuk menyaksikan tim-tim sepak bola yang ada di Asia Tenggara bertanding/berlaga. Pertandingan tersebut dapat memberikan masukan bagi tim kita akan betapa majunya sepak bola di kawasan Asia Tenggara dan dapat memotivasi kita akan lebih berjuang lagi untuk menigkatkan persepakbolaan di tanah air.
Sumber : http://rachmawatinadya.blogspot.com/TEKNIK PENGUMPULAN DATA DENGAN STUDI KEPUSTAKAAN
Bahan pustaka merupakan teknik pengumpulan data melalui teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, ebook, artikel-artikel dalam majalah, surat kabar, buletin, jurnal, laporan atau arsip organisasi, makalah, publikasi pemerintah, dan lain-lain. Bahan pustaka yang berupa soft-copy edition biasanya diperoleh dari sumber-sumber internet yang dapat diakses secara online. Pengumpulan data melalui bahan pustaka menjadi bagian yang penting dalam penelitian ketika peneliti memutuskan untuk melakukan kajian pustaka dalam menjawab rumusan masalahnya. Pendekatan studi pustaka sangat umum dilakukan dalam penelitian karena peneliti tak perlu mencari data dengan terjun langsung ke lapangan tapi cukup mengumpulkan dan menganalisis data yang tersedia dalam pustaka. Selain itu, pengumpulan data melalui studi pustaka merupakan wujud bahwa telah banyak laporan penelitian yang dituliskan dalam bentuk buku, jurnal, publikasi dan lain-lain. Sehingga hasil laporan penelitian itu akan menjadi data lebih lanjut yang dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut pula. Hal itu terjadi karena sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Dengan demikian, studi pustaka sangat tergantung pada penulisan hasil laporan atau fenomena yang ada dalam masyarakat diungkapkan melalui teks tertulis. Semakin banyak laporan penelitian maupun ‘printed phenomenons’ maka semakin kaya pula data yang tersedia dalam studi pustaka. Dengan begitu, penelitian akan mudah dilakukan dalam rentang waktu yang singkat karena data yang diperlukan mudah didapat peneliti. Hal penting dalam teknik ini adalah peneliti harus mencantumkan sumber yang ia dapat dalam bentuk sistem referensi yang terstandardisasi. Sehingga, darimana data itu diperoleh akan jelas dan mudah untuk croscheck ulang.
Sumber : http://rachmawatinadya.blogspot.com/
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DENGAN OBSERVASI
Metode observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala pisis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini penulis langsung terjun ke lapangan menjadi partisipan (observer partisipatif) untuk menemukan dan mendapatkan data yang berkaitan dengan fokus penelitian, yaitu, Tinjauan hukum Islam terhadap sistem ganti rugi pengiriman barang yang hilang atau rusak.
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Sifat: Tidak ada interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul data.
Ø Persiapan Observasi:
ü Isi pengamatan : data apa yang akan diamati ?
ü Obyek pengamatan : apa/siapa yang diamati ?
ü Alat pengamatan : pengamatan langsung atau menggunakan alat bantu ?
ü Waktu pengamatan : kapan pengamatan akan dilakukan ?
ü Dokumentasi pengamatan : pencatatan langsung atau menggunakan alat bantu
Ø Kelebihan Observasi:
1. Data yang diperoleh up to date terbaru) karena diperoleh dari keadaan yang terjadi pada saat itu (pada saat berlangsungnya peristiwa tersebut).
2. Data lebih obyektif dan jujur karena obyek yang diteliti atau responden tidak dapat mempengaruhi pengumpul data (menutupkemungkinan manipulasi).
Ø Kelemahan Observasi:
1. Memerlukan banyak waktu.
2. Tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data masa lalu dan masa mendatang.
3. Tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan sikap dan motivasi serta perilaku responden.
Ø Macam-macam observasi:
Observasi Partisipatif, yang terbagi menjadi: Observasi yang Pasif, Observasi yang Moderat, Observasi yang Aktif, dan Observasi yang Lengkap.
ü Observasi Terus Terang dan Tersamar
ü Observasi tak Terstruktur
ü Observasi Partisipatif
· Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti (Susan Stainback:1998)
· Klasifikasi (Sanafiah Faisal:1990)
· Partisipasi Pasif : Peneliti mengamati tapi tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.
· Partisipasi Moderat :Peneliti ikut observasi partisipatif pada beberapa beberapa kegiatan saja, tidak semua kegiatan.
· Partisipasi Aktif : Peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan narasumber, tapi belum sepenuhnya lengkap
· Partisipasi Lengkap : Peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan narasumber
ü Observasi Terus Terang atau Tersamar
· Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
· Suatu saat peneliti melakukan tidak berterus terang agar dapat mengetahui informasi yang dirahasiakan narasumber.
ü Observasi tak Berstruktur
· Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas
· Apabila masalah sudah jelas, maka dapat dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi
Ø Manfaat Observasi
· Menurut Nasution (1988)
· Peneliti akan mampu memahami konteks data secara menyeluruh.
· Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung.
· Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang diamati oleh orang lain.
· Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak terungkap saat wawancara.
· Peneliti dapat mengungkapkan hal-hal yang ada di luar persepsi responden.
· Peneliti dapat memperoleh kesan-kesan pribadi terhadap obyek yang diteliti.
Ø Obyek observasi
1. Space : Ruang dalam aspek fisiknya
2. Actor : Orang yang terlibat dalam situasi sosial
3. Activity : Seperangkat kegiatan yang dilakukan orang
4. Object : Benda-benda yang terdapat di tempat itu
5. Act : Perbuatan / Tindakan tertentu
6. Event : Rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang-orang
7. Time : Urutan Kegiatan
8. Goal : Tujuan yang ingin dicapai
9. Feeling : Emosi yang dirasakan dan diekspresikan orang-orang
Ø Tahapan Observasi
- Observasi Deskriptif :
1. Peneliti belum menemukan masalah yang diteliti secara jelas
2. Peneliti melakukan penjelajahan umum dengan melakukan deskripsi semua yang dilihat, semua yang didengar, dll.
3. Observasi Terfokus : Observasi dipersempit pada aspek tertentu
4. Observasi Terseleksi : Peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan, sehingga diperoleh data yang lebih rinci, peneliti telah menemukan karakteristik, perbedaan dan persamaan antar kategori.
Sumber :
http://www.gangsir.com/download/5-TeknikPengumpulanData.pdf
http://www.infoskripsi.com/Tip-Trik/Instrumen-dan-Teknik-Pengumpulan-Data.html
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/06/teknik-pengumpulan-data.html
http://girlycious09.wordpress.com/2011/03/27/teknik-pengumpulan-data/