Jumat, 05 November 2010

Koperasi Syariah

Riba Lebih Parah Daripada Zina

“Satu dirham dari riba yang dimakan oleh seseorang dan ia tahu itu (riba), maka lebih besar di sisi Allah daripada berzina tiga puluh enam kali.” (HR. Imam Ahmad dan ath Thabrani, lihat dalam Shahihul Jami’ juz I nomer hadits 3375).

Alangkah dahsyatnya hadits yang menakutkan ini, sebab jika satu dirham saja dari riba lebih parah daripada dosa zina yang bukan hanya sekali namun tiga puluh enam kali, maka bagaimana lagi dengan orang yang memakan ribuan dan bahkan jutaan riba, demikian juga sebagian orang lain yang berserikat dengan mereka dalam riba, membantu mereka, menolong dan mempermudah urusan pinjaman ribawi, menjadi pengurus atau minta diuruskan, atau mewajibkan mereka untuk melakukan itu, ataupun memberikan sanksi kepada mereka jika tidak mau menjalankannya (menjalankan tugas menurut istilah mereka, pen).

Komentar saya dalam hal ini, “Sesungguhnya kita semua tidak boleh memaksakan kepada orang untuk melaksanakan kewajiban syar’i, maka bagaimanakah kita berani mewajibkan mereka dengan perkara-perkara haram” Maha Suci Engkau ya Allah, ini adalah sebuah kedustaan yang amat besar.

Allah Mengumandangkan Perang Kepada Para Pelaku Riba

by Ekonomi Syariah on October 26, 2010

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orung-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba.) maka ketahuilah bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pakok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (QS. Al-Baqarah: 278-279)

Ayat-ayat ini merupakan ancaman yang sangat berbahaya dan janji yang sangat keras kepada para praktisi riba, Allah telah memberitahukan bahwa jika mereka tidak mau bertubat,

“maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu”

Maksudnya adalah tungggulah peperangan dari Allah dan rasul-Nya kepada kalian semua, maka siapakah yang mampu untuk berperang menghadapi Allah dan Rasul-Nya, kita memohon kepada AIlah keselamatan dan penjagaan.

Pemuka tafsir Abdullah Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhu- berkata tentang ayat ini,

“Akan dikatakan pada hari Kiamat nanti kepada para pemakan riba, “Ambillah senjatamu untuk berperang.”

Dan bersumber dari beliau juga bahwasanya beliau berkata, Barang siapa yang bertahan terus dengan riba dan tidak mau berhenti atau tidak meninggalkannya maka merupakan hak imam kaum muslimin untuk 7 memintanya bertaubat, jika mau berhenti maka itulah yang diharapkan, dan jia tidak mau maka boleh dihukum mati.” Disebutkan juga ucapan sernisal yang bersumber dari Al Hasan (al-Bashri) dan Ibnu Sirin. (silakan dirujuk dalam tafsir Ibnu Katsir jilid 1

Sumber: http://www.koperasisyariah.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar